Aku mengenalnya
sekian belas tahun yang lalu. Saat trend mata uang negara tertentu di Indonesia
lagi ramai. Mata uang yang dulunya 3 dolar usd, lalu jadi belasan rupiah karena
perang. Lalu banyak orang berspekulasi dengan membeli uang tersebut dan
berharap uangnya bakal balik ke masa 3 dolaran.
Kenneth adalah orang
yang menghubungiku setelah aku email puluhan money changer online di luar
negeri. Ya, dulu aku nekad walau tak punya uang; untuk menawarkan diri menjadi
pemasar mata uang tersebut di Indonesia; aku menawarkan diri pada semua money
changer luar negeri yang aku search di google/ yahoo.
=
Beberapa waktu yang
lalu kami bertemu. Lebih tepatnya dia mengundangku ke Jakarta untuk bertemu
dengannya. Dia siapkan tiket dan hotelnya. Dia menawarkan produk untuk
dipasarkan. Aku memikirkannya beberapa waktu.
Akhirnya kami
setuju dengan beberapa syarat. Syarat yang tidak mengganggu jalanku dan
jalannya tentunya.
.
Beberapa waktu
kemudian ada perusahaan besar menginginkan kerjasama dengan dia, tentu dengan
kapasitas yang jauh lebih besar ketimbang aku. Dia ga mau. Dia bilang sudah ada
akad dengan seseorang. Lalu beberapa waktu kemudian dia bercerita :
- Bisnis itu kalau ga untung ya rugi, cuma itu. Tapi komitmen itu perlu dipegang.
- Banyak perusahaan besar belum tentu untung, belum tentu menyenangkan.
- Pokok kita mau jalan terus, pasti akan menemukan keuntungan.
- Yang penting komitmen dijalani.
Dan beberapa hal
lain yang menyadarkanku.
.
Sekarang tugasku
cari pasien. Pasien buat ditest di lab kondisinya bagaimana, lalu kita kasih
produk, lalu kita test lab lagi. Untuk melihat hasil produk ini. Jadi berdasar
uji lab. Bukan berdasarkan perasaan.
.
Yohan Wibisono
Pada suatu hari